Jumat, 29 Juli 2011

Browse: Home / / Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses[i]

Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses[i]


Oleh : Muhammad Nor Gusti[ii]
Buku merupakan gudang dari berbagai macam ilmu. Dengan buku kita dapat melihat dunia, apalagi dengan buku kita bisa membuka wawasan untuk mencapai cita-cita dan tujuan kita. Dalam resensi kali ini, saya mencoba memaparkan sebuah buku yang berjudul “Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses”.
Terdapat 3 bagian penting dalam buku ini yang dikupas secara tuntas dan lugas oleh penulisnya. Diantaranya Hukum-hukum kehidupan, 5 Kekuatan Dahsyat, dan Sukses di berbagai bidang.
Bagian pertama buku ini membahas tentang hukum-hukum kehidupan, ada 3 sub-bahasan dalam hukum-hukum kehidupan. Yang pertama, hukum kelembaman yang membahas bagaimana mengcounter gejala-gejala menurunnya motivasi seseorang untuk terus produktif. Dalam sub-bahasan ini, penulis memberikan berbagai macam tips agar para pembaca dapat melakukan hal-hal yang bersifat produktif. Sub-bahasan yang kedua membahas hukum sebab akibat, artinya segala sesuatu itu bermula dari apa yang kita lakukan dan berdampak sendiri kepada diri kita. Tentu ini merupakan sebuah kausalitas fenomena dalam kehidupan. Ketika kita memilih sesuatu yang baik, ini akan berakibat baik kepada diri kita, begitupun sebaliknya. Sub-bahasan yang ketiga adalah hukum peluang, dimana peluang tidak pernah berkompromi dengan kita sehingga dalam buku ini, diberikan tips untuk terus mencari peluang agar sesuatu dan tujuan yang kita inginkan bisa tercapai dengan hasil yang maksimal. Ingat kesempatan itu bukan persoalan menunggu, melainkan persoalan kecepatan dan ketepatan dalam menjemput bola.
Bagian kedua buku ini membahas 5 kekuatan dahsyat dalam mengarungi roda kehidupan. Sub-bahasan yang di miliki oleh buku ini diantaranya spiritual power, emotional power, true financial power, intellectual power, dan action power.
Pada sub-bahasan yang pertama mengenai spiritual power, yakni bagaimana agar kita tetap tawwadu ketika kesuksesan menghampiri. Banyak orang yang sukses secara financial tetapi tidak mendapatkan kenyamanan pada hati. Banyak pengusaha sukses yang bunuh diri ketika mereka sudah berada di puncak kesuksesan, tetapi mendapatkan hidup ini lebih dari sebuah derita. Pada buku ini, dibahas berbagai kiat-kiat agar kita mendapatkan makna hidup yang berharga ini, dengan mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa. Pada sub-bahasan yang kedua mengenai Emotional Power (kekuatan emosional), kita mungkin pernah mendengar orang jenius dengan IQ diatas rata-rata hanya mendapatkan tempat terbawah di dunia kerja hanya karena sulit berkomunikasi.
Hal ini disebabkan, kekuatan emosional yang dimilikinya begitu rendah bahkan tidak ada sama sekali. Tentu ini akan membuat si jenius tadi ingin melakukan sesuatu dengan sendirinya tanpa melibatkan orang lain. Emotinal Power merupakan salah satu penentu kesuksesan orang lain. Orang lain dianggap sukses, ketika ia mampu bersosialiasi dan berkomunikasi kepada orang disekitarnya, bukan hanya dengan tingkat kecerdasan intelektualnya (IQ) saja.  Pada buku ini diceritakan dengan lugas bahwa kecerdasan emosional seseorang akan menjadi penentu untuk kesuksesan seseorang. Pada sub-bahasan yang ketiga mengenai true financial power, bukan berarti true financial power ini berbicara tentang modal yang kita punya untuk membuat sebuah usaha.
Tetapi bagaimana cara mendapatkan modal dan mengelolanya agar tidak terjadi kesalahan menggunakan modal yang kita dapatkan. Berbagai macam tips dijelaskan dalam buku ini agar kita bisa menjadi seorang mahasiswa yang mempunyai jiwa entrepreneur handal dan tidak mengharapkan banyak pengeluaran dana dari orang tua. Sub-bahasan yang keempat ialah tentang intellectual power, pada bagian ini dijelaskan secara komprehensif mengenai kinerja otak serta pemetaan otak melalui bagian-bagian tersendiri. Artinya kita dapat mengukur kinerja seseorang melalui otak bagian mana yang difungsikan seseorang untuk mencapai kesuksesan. Pada sub-bahasan yang kelima dijelaskan mengenai action power. Pada bagian ini, penulis menjelaskan bagaimana beraksi dengan ilmu yang telah kita dapat dibangku kuliah, dengan menuliskan beberapa rancangan kegiatan yang akan kita lakukan pada hari ini dan hari-hari berikutnya.


Kita memasuki pada bagian yang ketiga, mengenai kesuksesan diberbagai bidang. Dalam buku ini kesuksesan dalam kuliah dibagi menjadi 3 bagian diantaranya sukses dalam dunia akademis, sukses dalam dunia organisasi, dan sukses mendapatkan beasiswa. Pada sub-bahasan yang pertama, buku ini membahas mengenai langkah-langkah taktis dalam mengatur pola dan ritme yang ada pada dunia perkuliahan. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, penulis membahas secara tuntas segala bentuk target yang akan dilakukan ketika menghadapi problem dalam perkuliahan. Pada sub-bahasan yang kedua kita memasuki kesuksesan dalam berorganisasi, pada pembahasan ini penulis menjelaskan betapa pentingnya fungsi sebuah organisasi.
Selain untuk menambah wawasan dan silaturahmi, akan ada hal-hal baru yang pasti kita dapatkan dalam organisasi yang kita ikuti. Pada sub-bahasan yang ketiga, penulis memasukan dalam kategori sukses mendapatkan beasiswa. Pada intinya beasiswa merupakan salah satu langkah yang tepat ketika kita ingin mengejar cita-cita dan impian yang kita inginkan pada waktu menempuh study S1. Pada pembahasan ini, penulis menjelaskan tips-tips yang digunakan ketika ingin mendapatkan beasiswa baik di dalam negeri ataupun diluar negeri.
Pada bagian keempat buku ini membahas berbagai macam lampiran-lampiran kantor kedutaan yang ada di Indonesia dan lembaga-lembaga yang sering memberikan beasiswa kepada mahasiswa prestasi baik di dalam negeri ataupun yang ingin keluar negeri. Semoga resensi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Agar yang kita lakukan hari ini benar-benar bisa memberikan manfaat bagi diri kita dan orang sekitar kita.
YAKINKAN DENGAN IMAN, USAHAKAN DENGAN ILMU, SAMPAIKAN DENGAN AMAL.



[i] Merupakan resensi dari sebuah buku yang ditulis oleh Setia Furqon Kholid, yang kemudian di diskusikan pada  agenda rutin KPMKT Malang Raya pada tanggal 20 Juni 2011 di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB) Cabang Malang
[ii]Pembedah adalah Mahasiswa Kal-Tim asal Tarakan dan sekarang sedang menempuh study di Univ. Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi, dan sekarang menjadi Ketua KPMKT Malang Raya periode 2011-2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Free Your Mind

Friends