Minggu, 09 Januari 2011

Browse: Home / / Jus Terap Kota Tarakan

Jus Terap Kota Tarakan

SEORANG pimpinan bank kenamaan Tarakan berkata pada saya,”Saya bosan Mbak. Makanannya ikan, udang, kepiting, wah, yang lain dong. Apalagi nih makanan enak di Tarakan?” Saya menyebutkan beberapa tempat, ternyata sudah dikunjungi. Berbagai kawasan kuliner seperti, sepanjang Yos Sudarso, Mulawarman, Sudirman, THM, Karang Balik, Ladang, Taman Oval, hingga Pantai Amal sudah ditelusuri. Pokoknya mulai kelas warung tenda hingga resto ternama sudah dijajaki.
Nasi lalap karang balik, chinesefood kampong bugis, kepiting kenari, coto makassar yos sudarso, kerang putih (kapah) dan udang goreng pantai amal, pecel markoni, soto banjar pasar batu, ikan bakar sudirman dan ikan bakar yos sudarso, nasi padang, bakso panglima batur, nasi pabrik-roti cobra-teh tarik Malaysia dan lain-lain.
Pimpinan bank yang juga kawan akrab saya ini memang hobinya mencicipi beragam kuliner di tempat dimana dia ditugaskan. Mau nggak mau saya pun harus siap menjadi guide (pemandu). Terkadang saya sampai malu, pengetahuannya tentang dunia kuliner Tarakan lebih banyak ketimbang saya yang sudah 6 tahun di Tarakan. Dia yang baru seumur jagung berada di Tarakan sudah kenal dengan beragam tempat berikut makanan khasnya.
“Sudah coba udang goreng nasi belum? Enak deh. Tuh di Jl Sudirman. Biasanya kan nasi goreng udang, ini udang goreng nasi, karena udangnya lebih banyak ketimbang nasinya.”
Padahal saya sudah menyisir Jl Sudirman, ternyata ada yang terlewatkan belum saya cicipi makanannya.
Bukan hanya di Tarakan. Saya pernah promosi kalau di Bulungan ada semangka manis tanpa biji, mata kucing, terus ada juga jambu madu yang juara nasional, durian yang enaknya nggak kalah dengan durian montong Thailand, eh, tahu-tahunya keesokan harinya dia berangkat bersama sang istri ke Bulungan. Begitu sampai disana dia menelepon saya,”Beli buah yang kemarin mbak makan itu dimana? Saya sudah di pinggir Sungai Kayan nih.”
Benar-benar nekat nih. Pikir saya.
Hanya Malinau, yang belum dikunjunginya. Padahal pimpinan bank ini sangat ingin sekali mencicipi nasi udang Malinau. Saya promonya bila anda kelaparan saat naik speedboat menuju Malinau, terus di daerah Sesayap atau Tideng Pale ada pedagang yang menjajakan nasi bungkus plus air mineral, beli saja. Nasinya enak, udang gorengnya renyah, sambalnya pedas, pokoknya meminjam istilah presenter kuliner Bondan Winarno, rasanya Mak Nyuss. Itu udang sungai, lho. Malinau juga terkenal dengan dodol cempedak, olahan daging kerbau yang lezat dan makanan khas lainnya.
Bagaimana dengan Nunukan? Suatu ketika saya sempat promosi tentang enaknya nasi dari beras Krayan. Biar makan nggak pakai sayur pun tetap enak. Beras kesukaan sultan Brunei Darussalam ini terkenal enak dan harum. Belum lagi garam krayan. Uniknya garam ini justru ditemui di gunung. Begitupula dengan madu Krayan. Saat saya jalan-jalan ke Kota Kinabalu (Malaysia), salah satu peserta rombongan tur membelinya. Dan penjualnya yang notabene orang Malaysia sangat bangga menyebut Madu Krayan Indon. Indon—sebutan untuk Indonesia yang biasa dicakapkan di Malaysia.
Tapi pengalaman seru adalah saat mencicipi buah terap –buah asli Tarakan—di sebuah hotel berbintang beberapa waktu lalu. Ceritanya, pimpinan bank teman saya itu dan rekan-rekannya dari Amal dan tertarik dengan buah terap. Bingung bagaimana memakannya dibawalah ke hotel. Barulah ketika makan malam, makanan pencuci mulutnya ya buah terap itu. Oleh chef hotel, terap tadi disajikan dengan bentuk yang menarik. Dikupas seluruh kulitnya dan tinggal buahnya yang bergerombol ditata di piring. Wow, bikin tak sabar mencicipi. Mulai ramailah pembicaraan tentang buah terap itu. Mula-mula rasanya, harumnya, hingga kemasan yang memungkinkan untuk terap bisa dibawa oleh-oleh ke Jakarta.
Saya menceritakan, kalau buah terap bisa dibuat beragam olahan. Seperti yang saya lihat waktu acara di Pemkot Tarakan beberapa tahun lalu. Waktu itu digelar acara beragam olahan dari buah terap yang dihadiri istri walikota Tarakan, Ny Elizabeth Venny Jusuf SK. Mulai dari bolu terap, selai terap, rawon terap, sup terap, kacang goreng terap, jus terap dan masih banyak lagi. Ketika ditanyai balik dimana membeli kacang dan jus terap, saya pun mengatakan kalau tidak dijual. Waktu itu murni kreasi ibu-ibu Tarakan saja.
Wah, coba ada jus terap. Mungkin bisa jadi oleh-oleh praktis seperti jus markisa dari Sulawesi Selatan.
Mengapa ya teman saya ini begitu mencintai dunia kuliner? Dalam sebuah kesempatan dia berkata pada saya,”Suatu tempat itu menarik atau tidak, bukan hanya dilihat dari indah tidaknya pemandangan atau suasananya, maju tidaknya kotanya, tapi juga enak atau tidaknya makanan di tempat tersebut. Kalau makanannya enak, maka sampai kapanpun terus akan dikenang. Bisa jadi malah menjadi trademark suatu daerah. Misalnya, gudeg yogya, nasi padang, soto banjar, pempek palembang, bika ambon Medan, coto Makassar, dan lain-lain.”
Tarakan terkenal dengan kepiting kenari-nya yang lezat, ikan tipisnya yang renyah, serta produk Malaysia. Eiiiit tunggu dulu. Bukankah sekarang produk Tarakan sudah ada di berbagai tempat. Di Balikpapan misalnya, di salah satu pusat perbelanjaan saya lihat sudah ada yang menjualnya. Cabang kepiting Tarakan juga ada di Balikpapan, Jakarta dan Surabaya. Tapi soal kelezatan, katanya sih tetap enak kepiting di Tarakan. Benarkah? Info ini saya dapatkan dari bos-bos saya yang berkunjung ke Tarakan.
Tapi kalau produk Tarakan itu-itu saja, mungkin lama-lama orang akan bosan juga. Terutama mereka yang suka bolak-balik Tarakan seperti rekan saya itu. Saatnya kuliner asli Tarakan muncul. Sampai sekarang saya belum pernah mencicipi masakan khas tidung. Mudah-mudahan tamu-tamu saya nggak bertanya. Karena kalau bertanya, pasti disuruh mengantar, ayo kita makan masakan khas tidung. Wah, bingung saya. Dimana belinya? Suatu saat saya memimpikan ada resto khusus masakan tidung. Asyik kali ya. Kabarnya sih masakan khas tidung enak-enak. Bisa juga merekomendasikan resto yang ada untuk memasukkan salah satu masakan khas tidung dalam daftar menunya. Hitung-hitung promo Tarakan lewat masakan.
(Selamat bertugas ditempat yang baru –Jakarta– untuk Kepala Cabang Bank Bumiputera Tarakan Bapak Binarjo dan keluarga. Semoga tak melupakan Tarakan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Free Your Mind

Friends